7 WNI Kecelakan Di Malaysia -->

Header Menu

7 WNI Kecelakan Di Malaysia

Sunday, December 17, 2017

Jakarta - Pemerintah akan memulangkan tujuh jenazah tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban kecelakaan bus maut di Penang, Malaysia, Kamis (26/10/2017). Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar RI di Malaysia berkoordinasi dengan otoritas setempat mengurus hal itu.

"Rencananya, korban meninggal akan dipulangkan Kamis, 26 Oktober," ujar Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar RI di Malaysia, Budi Hidayat, dalam keterangan tertulis dari Kemenaker, Rabu (25/10/2017).

Selain membantu pemulangan jenazah, Atase Ketenagakerjaan segera mengurus hak-hak korban, baik dari perusahaan maupun dari pihak asuransi.

Sesuai dengan hasil identifikasi lapangan, kecelakaan dua bus yang mengangkut pekerja di Km 47 daerah Lebuh Utara Selatan, Pulau Penang, itu menewaskan delapan pekerja. Sebanyak tujuh pekerja berasal dari Indonesia. Sementara itu, dari puluhan korban luka, 36 di antaranya pekerja asal Indonesia.


Saat ini Atase Ketenagakerjaan sedang memastikan alamat korban. Untuk sementara, informasi terkait tujuh korban tersebut sebagai berikut ini:

1. Resni Tumangger nomor paspor B 4014845 yang diberangkatkan oleh PT Adila Prezkifarindo Duta.

2. Serlia (AT603119) PT Sahara Fajariondo Corp.

3. Yeni (AT850413) PT Satria Parangtritis.

4. Sartika Pasaribu (AT 7142374) PT Adila Prezkifarindo Duta.

5. Faridah (B7477079) PT Satria Parangtritis.

6. Wami Windasih (AU 090367) PT Adila Prezkifarindo Duta.

7. Titik Katinengsih (B 6690383) yang diberangkatkan oleh PT Adila Prezkifarindo Duta.

Saat ini jenazah berada di RS Seberang Jaya. Sedangkan korban luka-luka dirawat di beberapa rumah sakit, yakni RS Sebrang Pray, RS Pulau Pinang, RS Sungai Bakap, dan RS Bukit Mertazab.

Sebagaimana dikabarkan, tabrakan maut terjadi antara bus karyawan pabrik Sony dan bus karyawan pabrik Plexus di Km 47, Lebuh Utara Selatan, Pulau Penang, Malaysia, Selasa, 24 Oktober sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Mayoritas penumpang adalah pekerja asal Indonesia dan Nepal.(detik)