Wagub: Ketersediaan Listrik Dorong Pembangunan Ekonomi Aceh -->

Header Menu

Wagub: Ketersediaan Listrik Dorong Pembangunan Ekonomi Aceh

Thursday, January 4, 2018

Aceh Besar- Ketersediaan energi listrik akan menjadi pendorong perekonomian daerah dan perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan Mobile Power Plant (MPP) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Ladong, diharapkan dapat selesai tepat waktu, handal dalam menghasilkan energi listrik.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, kepada awak media, usai melakukan peletakan batu pertama, tanda dimulainya pembangunan MPP PLTG, fase I berkapasitas 50 Megawatt, di Gampong Ladong, Kamis (4/1/2018).

“Meski bukan faktor utama, namun ketersediaan listrik menjadi pertanyaan pertama yang dilontarkan calon investor. Jika suplai listrik di Aceh mencukupi, kami yakin banyak investor masuk ke Aceh. Hal ini tentu sejalan dengan program Pemerintah Aceh untuk mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan.

Untuk itu, Gubernur berharap agar PT PLN dan PT Pembangkitan Jawa-Bali secara aktif melakukan koordinasi dengan pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota/kabupaten. Wagub meyakini, dengan koordinasi yang baik, permasalahan yang timbul dapat segera diselesaikan.

“Kami selalu membuka pintu bagi PT PLN dan PT PBJ, sebagai wujud komitmen kami mendukung pembangunan sektor ketenagalistrikan di Aceh. Jangan berkecil hati jika ada yang marah-marah dengan PLN, karena itu artinya masyarakat merindukan ketersediaan listrik yang memadai,” canda Wagub.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengingatkan, bahwa perjuangan Pemerintah Aceh untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui visi Aceh Energi dengan menghadirkan suplai energi, harus bersamaan dengan visi “Aceh Green’ yaitu dengan menyediakan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat Aceh.

Saat ini, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, rasio elektrifikasi yang dimiliki Aceh mencapai 96,69 persen lebih tinggi daripada rata-rata rasio elektrifikasi nasional yang saat ini sekitar 92 persen.

Untuk diketahui bersama, di awal pemerintahannya, pasangan Irwandi-Nova terus menjaring investor, terutama bidang energi. Sejumlah investor dari Turki, Hogkong dan sejumlah negara lainnya telah berkomitmen untuk berinvestasi di proyek panas bumi Seulawah, Jaboi dan Burni Telong, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Peusangan.