Jakarta – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melakukan pertemuan
dengan direksi dua perusahaan minyak raksasa, yaitu Mubadala Petroleum dari Dubai
dan Premier Oil asal Inggris di Jakarta, Senin 7 Mei 2018.
Pertemuan tersebut dilakukan pasca penandatanganan kontrak dua
Blok Migas di lepas pantai bagian Utara Aceh pada 5 Mei 2018. Dalam pertemuan
itu kedua perusahaan melaporkan rencana kegiatan mereka di lepas Pantai Aceh.
Kedua blok yang dimaksud yaitu Blok Andaman I yang
dimenangkan Mubadala Petroleum (Andaman 1) RSC Ltd. Kedua, blok Andaman II
yang dimenangkan oleh Konsorsium Premier Oil Andaman Limited - KrisEnergy
(Andaman II) Ltd - Mubadala Petroleum (Andaman 2) RCS Ltd.
Blok Andaman I dan Andaman II berlokasi di laut Andaman di
sebelah utara Aceh. Kontrak itu menggunakan skema gross split, dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun yang
dimulai dengan tahap eksplorasi selama enam tahun.
Kedua kontraknya ini akan melaksanakan studi Geology Dan
Geofisika dalam waktu dekat ini dengan malakukan kegiatan seismic survey di
lepas Pantai laut Andaman Aceh.
Gubernur Aceh menyambut baik kegiatan ini dan berharap
mereka segera dapat melaksanakan pekerjaan explorasi.
“Pemerintah akan secara penuh meberikan dukungan,” ujar
Gubernur dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini dihadiri oleh Senior Management perusahaan
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Dan SKK Migas yang diberikan tugas
oleh negara melalukan pengawasan dan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu Migas di
Indonesia, khususnya Aceh dengan BPMA.
Sedangkan dari Mubadala Petroleum dihadiri Ian Warrilow
selaku presiden perusahaan dan Mazin Alamki selaku COO. Sementara dari Premier
Oil dihadiri Garay Selbie selaku presiden, dan Nick Comrie Smith yang merupakan
Manager Eksplorasi.