Masa Test CPNS Listrik Haram Mati -->

Header Menu

Masa Test CPNS Listrik Haram Mati

Tuesday, February 4, 2020

Sebagian besar wilayah Aceh kembali terganggu dengan matinya listrik akibat gangguan sistem transmisi 150 KV di antara Binjai dan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara. Akibatnya listrik harus hidup-mati beberapa kali.

Kondisi ini tentu kembali meresahkan masyarakat Aceh. Apalagi ini sedang masuk masa tahapan test SKD CPNS di sebagian kabupaten dan kota di Aceh termasuk CPNS yang di kementerian.

Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh Tuanku Muhammad menyebutkan bahwa kondisi ini tidak bisa terus-terusan terjadi di Aceh. PLN harus mampu memastikan lancarnya listrik di Aceh terutama di Kota Banda Aceh yang aktivitas kegiatannya sangat padat. Selain itu, PLN juga harus memahami dengan baik kapan-kapan saja kebutuhan listrik itu sangat krusial seperti saat test CPNS dan ujian nasional di sekolah.

"Kita sangat menyayangkan harus terjadi kerusakan listrik dan pemadaman di saat test CPNS hari ini. Meskipun sebagian tempat sudah mempersiapkan diri dengan kondisi jika sewaktu-waktu mati listrik namun tetap saja akan mengganggu psikologi peserta test CPNS yang sedang berkonsentrasi menjawab soal SKD CPNS. Jangan sampai banyak peserta CPNS Aceh yang tidak lulus salah satu akibatnya karena terganggu listrik yang padam. Ini haram terjadi di Aceh" Kata Tuanku.

Selain itu, Tuanku Muhammad juga meminta dan mendorong agar pemerintah Indonesia mau membangun dan  mengembangkan kemandirian listrik di Aceh. Selama ini jalur listrik Aceh masih bergantung pada Sumatera Utara.

"Kebutuhan listrik di Aceh yang masih bergantung pada Sumatera Utara harus segera dibenahi. Pemerintahan Indonesia melalui Kementerian BUMN dan PLN harus memutus ketergantungan ini. Sehingga pemadaman listrik yang sering terjadi di Aceh bisa terkurangi." Ucap Tuanku.

Saat ini beban puncak daya listrik di Aceh sebesar 500 mega watt. Daya tersebut berasal dari PLTU Nagan sebesar 200 mega watt, dari Arun 200 mega watt. Sehingga untuk memenuhi kekurangannya Aceh harus impor dari Sumatera Utara 100 mega watt melalui jalur transmisi 150 dan 75 dari Pangkalan Susu ke Arun, Sigli lalu ke Banda Aceh.

Herannya, di Aceh sering mati lampu sedangkan di Sumut jarang mati lampu. Padahal bahan bakar pembangkit listrik di Sumut menggunakan bahan bakar gas yang dipasok dari Aceh.(adv)