Ternyata Ada 13 WNA China Dikarantina Dalam Basecamp PLTU Nagan Raya -->

Header Menu

Ternyata Ada 13 WNA China Dikarantina Dalam Basecamp PLTU Nagan Raya

Tuesday, March 3, 2020

Meulaboh - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Meulaboh, mendeteksi ada 13 orang Warga Negara Asing (WNA) China yang dikarantina dalam basecampe pekerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 Nagan Raya, Provinsi Aceh.
"Ketika masuk kita ke basecamp, itu ada warga China 13 orang yang baru pulang dari Imlek, mereka dari Meulaboh pulang ke China, kemudian balek lagi ke Indonesia," kata Koordinator KKP Wilayah Kerja Pelabuhan Meulaboh, Samsul Bahri, kepada RRI, Selasa (3/3/2020).
Meski demikian, ia menyatakan bahwa belum ada yang mendeteksi TKA China tersebut suspect coronavirus (Covid-19), apalagi kedatangan mereka melalui via udara, artinya telah terfilter di beberapa Bandara International saat tiba di Indonesia, hingga sampai ke tempat mereka bekerja.
Kemudian kata Samsul Bahri, proses karantina yang dilakukan oleh salah satu pihak ketiga sebagai rekanan di PLTU Nagan Raya, menurutnya sudah menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) karena WNA tersebut dikarantina dalam sebuah lokasi selama 14 hari.
"Kami berkunjung ke basecamp ini pada 22 Februari 2020 lalu, sejak itu tidak ada lagi informasi ada WNA China yang masuk ke lokasi. Itu sebenarnya bukan ranah kita, tapi ini adalah upaya kita bersama mencegah suspek coronavirus," tegasnya.
Samsul Bahri, menegaskan, bahwa wilayah kerja KKP Meulaboh mencakup tiga kabupaten, yakni Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya, ketiga daerah tersebut saat ini cukup banyak kedatangan kapal asing serta WNA dari berbagai negara.
Terutama untuk export batubara dan pengadaan material peralatan kerja untuk proyek PLTU 3-4 Nagan Raya, yang semua itu menggunakan jalur laut, karena itu saat ini KKP Meulaboh dalam status waspada melaksanakan tugasnya sebagai penjaga pintu masuk jalur laut.
"Dalam sebulan ada 15 kapal datang dari berbagai Negara ke wilayah Perairan Meulaboh. Setiap kapal tersebut bersama ABKnya kita periksa, sebeum diperiksa tidak satupun boleh naik. Saat ini kita tingkatkan lagi, tidak boleh WNA turun ke darat dengan alasan apapun," tegasnya.(rri)