Pemerintah Aceh Ajak Pemkab Aceh Timur Tekan Angka Kemiskinan -->

Header Menu

Pemerintah Aceh Ajak Pemkab Aceh Timur Tekan Angka Kemiskinan

Saturday, October 21, 2017

Langsa - Dalam Rangka Kunjungan Kerjanya Wagub Nova iriansyah juga menghadiri pertemuan dengan emkab Aceh Timur dan membahas sejumlah permasalahan yang selama ini terjadi di Aceh timur, dalam pertemuan dengan Bupati dan seluruh Kepala SKPK Aceh Timur, Wagub kembali mengingatkan, bahwa pemerintahan Irwandi-Nova sangat fokus untuk menyusun program yang berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan. Untuk mensukseskan target itu, Wagub berharap dukungan semua pihak.
"Pola kerja dalam menyelenggarakan pembangunan harus diubah, harus dilakukan secara bersama-sama. Bahwa skema pendanaan mungkin berbeda-beda. Ada yang didanai APBN, APBA, APBK, Bantuan Luar Negeri, dan sebagainya. Namun tujuan dari semua prose pembangunan itu tentu sama, yaitu memberikan yang terbaik untuk rakyat Aceh," kata Wagub.
Nov juga menegaskan, bahwa tidak ada konsep Pemerintah Aceh dalam kunjungan kerja ini untuk menuding, mencari kesalahan apalagi menangkap. "Tujuan kegiatan ini adalah monitoring dan evaluasi. Banyak ditemukan deviasi pada kunjungan kerja hari ini. Nah, dalam rangka  maka kita harus t t penyebabnya untuk kemudian dicarikan solusi bersama, sehingga rekanan dapat mengejar keterlambatan," tambah Wagub.
Wagub juga mengungkapkan, dalam beberapa proyek ditemukan adanya waktu senggang antara penandatangan kontrak demgan pengerjaan proyek, bahkan sampai satu bulan.
"Nah ini ternyata ada fenomena rekanan menunggu uang muka untuk memulai pengerjaan. Ke depan kami berharap ada alat yang bisa mengukur kekuatan finansial rekanan, sehingga keterlambatan seperti yang kita temukan hari ini tidak terjadi lagi. Kalau terus terlambat maka target percepatan tidak aka pernah tercapai, tentu kita semua tidak menginginka ini terjadi," pungkas Wakil Gubernur.

Untuk diketahui, total anggaran proyek strategis di Kabupaten Aceh Timur tahun anggaran 2017 ini mencapai Rp257 miliar, yang terbagi atas 191 paket pengerjaan. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp168,5 miliar yang tersebar dalam 127 paket pengerjaan merupakan proyek yang bersumber dari dana otonomi khusus. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 88,5 miliar yang terbagi dalam 64 paket pengerjaan menggunakan dana APBA. (*)