Wagub: Pembangunan Kolaboratif tekan Angka Kemiskinan Aceh -->

Header Menu

Wagub: Pembangunan Kolaboratif tekan Angka Kemiskinan Aceh

Thursday, January 4, 2018

Jumlah penduduk miskin di Aceh berkurang 43 ribu orang pada awal Bulan Januari 2018.

Menurut data BPS Aceh, tingkat kemiskinan di Aceh pada Maret 2017 mencapai 16,89 persen (872 ribu orang), turun menjadi 15,92 persen (829 ribu orang) pada September 2017. Penurunan angka kemiskinan Aceh hingga 0,97 persen ini merupakan terbesar dalam tiga tahun terakhir.

Wagub juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemangku kebijakan dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah bekerja bersama Pemerintah Aceh, sehingga mampu menekan angka kemiskinan Aceh.

“Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Angka kemiskinan Aceh turun hampir 1 persen. Terima kasih kepada Bupati dan Wali Kota serta seluruh jajaran di bawahnya yang telah bekerja sama, sehingga kita mampu mengintervensi angka kemiskinan. Dalam waktu 6 bulan ini, kita telah berhasil menekan angka kemiskinan Aceh hampir 1 persen. Ini adalah hasil kerja yang harus terus kita pertahankan dan tingkatkan,” kata Wagub.
Nova meyakini, dengan penyelenggaraan Pemerintahan yang kolaboratif Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten/Kota didukung oleh pemangku kebijakan lainnya akan mampu menekan angka kemiskinan Aceh.

Oleh karena itu, Wagub berpesan kepada kepada jajaran PLN dan PJB, agar dalam pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan, dapat memperhatikan kearifan lokal, sehingga akan tercipta kolaborasi dan sinergi yang baik. Wagub juga mengapresiasi kebijakan PT PLN yang telah merekrut tenaga lokal Aceh.

“Terima kasih karena telah memanfaatkan potensi lokal untuk proyek ketenagalistrikan di Aceh. Selain itu, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), kiranya pihak PLN dan PJB dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kerja lokal sehingga nantinya mereka bisa bekerja di sektor ketenagalistrikan,” imbuh Wagub.

Menanggapi pernyataan Wagub, Kepala Divisi Operasional PT PLN Regional Sumatera, Supriyadi mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat berkomitmen untuk memberdayaakan tenaga kerja lokal. Bahkan, beberapa putra daerah Aceh sudah ada yang duduk di level manajerial.

“Untuk operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Arun Lhokseumawe, dari total 104 pegawai, 85 pekerja diantaranya adalah putra asli Aceh. selain itu, tenaga pendukung lainnya juga merupakan warga lokal,” ujar Supriyadi.
Sementara itu, Direktur Utama PT PBJ, Iwan Agung Firstantara menjelaskan, bahwa meski proyek MPP PLTG Ladong ditargetkan selesai tahun 2019, namun pihaknya berkomitmen untuk melakukan akselerasi, sehingga proyek ini dapat selesai dalam tahun 2018 ini.

Pembangunan tahap awal ini berkapasitas 50 Megawatt, di lahan seluas 4,7 hektar. Selanjutnya, masih di lokasi ini juga akan akan dibangun proyek PLTG dengan kapasitas 100MW. Jadi total akan ada 150 Megawatt, dengannilai investasi mencapai Rp1,6 triliun.

Proyek ini merupakan bagian dari program kelistrikan 35.000 Megawatt yang dicanangkan oleh Pemerintahan Jokowi-JK, dalam rangka mewujudkan Indonesia Terang 2019. Dalam kesempatan tersebut, Wagub didampingi Kepala Divisi Operasional PT PLN Regional Sumatera dan Direktur Utama PT PBJ juga menyerahkan santunan kepada 40 orang anak yatim.