Proyek Tol Banda Aceh-Sigli Seksi 5 masuki tahap pematangan lahan -->

Header Menu

Proyek Tol Banda Aceh-Sigli Seksi 5 masuki tahap pematangan lahan

Tuesday, July 23, 2019


Proyek Tol Banda Aceh-Sigli Seksi 5 masuki tahap pematangan lahan

Sejumlah pekerja di proyek pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli. (Kementrian PUPR


Banda Aceh - Pengerjaan proyek pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Banda Aceh-Sigli di Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,7 kilometer memasuki tahap pematangan lahan (land clearing).

"Sudah (land clearing) sekitar dua kilometer. Masih enam kilometer lagi," terang Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Alfisyah di Banda Aceh, Senin.

Ia mengatakan, kawasan land clearing itu, tepat di perbatasan antara Bilang Bintang dan Kuta Baro yang merupakan dua kecamatan di Aceh Besar.

Sedangkan sisa enam kilometer lagi, lanjut dia, hingga kini masih dalam tahap penilaian pembebasan lahan tol, yang merupakan pertama di provinsi paling barat Indonesia ini.

Ruas Tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 kilometer terbagi dalam enam seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum 25,2 km, Seksi 2 Seulimeum-Jantho 6,1 km, Seksi 3 Jantho-Indrapuri 16 km, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang 14,7 km, Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro 7,7 km, dan Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam 5 km.

Data terakhir, PT Hutama Karya (Persero) telah melakukan pembayaran ganti rugi ke warga senilai Rp168,2 miliar bagi 965 bidang tanah dari total 3.586 bidang seluas 856 hektare yang pembebasannya ditargetkan rampung 2021.

"Ada enam kilometer lagi, saat ini baru tahap penilaian harga tanah. Kalau yang sudah land clearing, otomatis telah kita bebaskan. Sudah kita bersihkan, karena sudah kita bayar," tegasnya.

Presiden Joko Widodo pada pertengahan Desember 2018, telah meresmikan pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli untuk memudahkan mobilitas masyarakat dan barang, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, pembangunan jalan tol membutuhkan dukungan kepala daerah baik bupati, wali kota maupun gubernur, khususmya terkait pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk tol.

"Problemnya hanya ada di situ (lahan). Di mana-mana yang namanya pembangunan jalan tol itu selalu problem dan masalah di pembebasan lahan," ucap Presiden.(antara)