 |
| Foto: ist |
Aceh besar - Petani sawah Gampong Lingom Kecamatan Indapuri Aceh Besar bersama-sama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Aceh Besar dan Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Provinsi Aceh serta Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) atau Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit (LPHP) melaksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama Walang Sangit yang mulai menyerang tanaman padi di area IP300.
Keberadaan serangga yang menghisap bulir padi yang sedang masak susu membuat petani kwatir, dan melaporkan hal itu ke PPL Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Indapuri. “petani melapor ke PPL, kemudian PPL langsung berkoordinasi dengan saya, kemudia saya teruskan kondisi ini ke POPT yang bertugas diwilayah binaan kami”. Ungkap Suryanidar selaku Koordinator BPP Indapuri.
Menurut laporan petani, sekitar 7 hektar sawah yang sudah mulai terlihat kehadiran serangga hama Walang Sangit. “saya dan teman-teman memperkirakan ada sekitar 7 hektar sudah penyebaran hama walang sangit, langsung saja kami memperlihatkan kondisi ini pada penyuluh pertanian yang berada dilapangan”. Jelas Bunaiya, Ketua Kelompok Tani Seba Usaha Gampong Lingom.
Sebagaimana diketahui, serangan Walang Sangit dapat mengakibatkan penurunan kualitas padi, dimana bulir padi mudah rapuh saat pengilingan bila keberadaan serangga yang beralat mulut menusuk dan menghisap ini tidak segera mungkin ditangani.
“Serangan hama ini memang terjadi pada fase generatif, yaitu masa dimana tanaman padi sudah mulai berbunga sampai fase matang susu, walang sangit menghisap cairan bulir padi”. Terang Mashendri selaku petugas POPT.
“Pengendalian ini harus dilakukan dengan Tepat Waktu, Tepat Cara, Tepat Jenis, dan Tepat Dosis, kami selaku petugas POPT yang bertugas diarea IP300 ini juga mengajari teknik cara menangani serangan OPT”. Jelas Rosita yang juga petugas POPT Aceh.
Gerdal Hama Walang Sangit dengan cara penyemprotan masal dilakukan dengan tujuan menekan meluasnya sebaran ke area lain. “tindakan cepat ini mampu memberikan ketenagan kepada petani kami terhadap serangan Walang Sangit, kami para PPL BPP Indapuri sangat berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat”. Ungkap Murdeni, Penyuluh Pertanian BPP Indapuri.