Plt Gubernur Aceh Minta Presiden Realisasikan Butir MoU Helsinki -->

Header Menu

Plt Gubernur Aceh Minta Presiden Realisasikan Butir MoU Helsinki

Sunday, February 23, 2020

Bireuen - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, agar mempercepat pemenuhan implementasi MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh.

Menurut Plt Gubernur, implementasi MoU Helsinki secara utuh, merupakan dambaan seluruh masyarakat Aceh.

"Termasuk diantaranya percepatan pelimpahan 14 kewenangan di bidang pertanahan," kata Plt Gubernur Nova saat menyampaikan sambutan selamat datang pada acara Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa Bireuen, Sabtu, (22/2/2020).

Kenduri Kebangsaan yang digagas oleh Yayasan Sukma Bangsa dan Forbes DPR DPD RI itu, juga dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan pimpinan MPR dan DPR RI serta sejumlah tokoh nasional lainnya.


Tampak sejumlah Menteri yang hadir, yakni,  Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Nova mengatakan, acara tersebut merupakan momentum untuk menunjukkan betapa kuatnya semangat masyarakat Aceh untuk menjadikan Tanah Rencong lebih maju. Karena itu, ia meminta Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo agar terus memberi dukungan dan perhatian yang dibutuhkan Aceh.

Selain implementasi MoU Helsinki, Nova juga meminta kebijakan Dana Otsus yang berlaku untuk Aceh tidak dibatasi sampai tahun 2027 saja, melainkan bisa menjadi kebijakan permanen. 

"Selama 11 tahun sudah kebijakan Dana Otsus berlaku di Aceh, setidaknya 18 persen kemiskinan di Aceh bisa diturunkan berkat dana itu," kata Nova.

Kemudian, Plt Gubernur juga berharap, presiden dapat terus mendukung langkah pembenahan infrastruktur di Aceh, termasuk percepatan pembangunan missing link Jalan Nasional Lintas Tengah Jantho-Aceh Besar-Keumala Pidie dan Geumpang Pidie-Pameu Aceh Tengah.

"Hal ini penting demi percepatan mobilisasi barang dan manusia. Kami juga memohon agar Pembangunan Kereta Api di Aceh bisa dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional," kata Nova.

Orang nomor satu di Aceh itu, juga mendorong agar presiden memberikan lebih banyak lagi program pembangunan nasional di Aceh, khususnya di bidang peternakan, pertanian dan pembangunan ekonomi lainnya.

"Kami juga berharap, pak presiden dapat melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe, Kawasan Industri Aceh Ladong, dan Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Sabang," tutur Nova.

Selain itu, kata Plt Gubernur, percepatan realisasi investasi Uni Emirat Arab
di Aceh juga sangat dibutuhkan masyarakat Aceh, demi meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan. Karena itu, ia berharap presiden dapat membantu investasi tersebut dapat beroperasi di Aceh.

Demi meningkatkan peluang investasi dan pertumbuhan ekonomi, kata Nova, saat ini Aceh juga membutuhkan aksesibilitas dengan dunia internasional. "Termasuk dengan India sebagaimana yang telah disepakati Bapak presiden bersama Perdana Menteri India "

Dalam kesempatan itu, Nova berterimakasih atas kehadiran Presiden beserta para Menterinya di Bumi Serambi Mekkah.

Ia juga berterimakasih atas sejumlah bantuan, seperti benih, alat pertanian, hewan ternak, alat pengolah limbah medis, serta 2500 sertifikat tanah kepada masyarakat yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang.