Pantau Lokasi Banjir di Banda Aceh, Pimpinan DPRK Minta Dinas Terkait Siaga -->

Header Menu

Pantau Lokasi Banjir di Banda Aceh, Pimpinan DPRK Minta Dinas Terkait Siaga

Saturday, May 9, 2020

foto: ist

Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, bersama Wakil Ketua, Usman, memantau sejumlah lokasi di wilayah Banda Aceh yang terendam banjir, Jumat (8/5/2020).

Salah satu lokasi yang ditinjau yakni kawasan Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam. Dalam kunjungan itu, Ketua DPRK Banda Aceh turut didampingi Kepala Dinas PUPR, Jalaluddin, Camat Kuat Alam, Reza Kamilin, dan Keuchik Lamdingin, Anas Bidin Nyak Syeh.



Farid Nyak Umar saat dijumpai di lapangan menyampaikan, pihaknya memantau perkembangan terakhir pascaturun hujan sejak Kamis siang sampai dengan Jumat pagi sehingga menyebabkan beberapa kawasan di Banda Aceh terendam banjir.

“Kami melihat situasi ketinggian air di pintu air Gano, Lamdingin, dan mendengarkan keluhan dari keuchik, kepala lorong, maupun warga, dan alhamdulillah direspons cepat oleh Kepala Dinas PUPR, kami berharap agar bisa diambil langkah-langkah antisipatif,” kata Farid Nyak Umar.

Farid Nyak Umar meminta kepada dinas terkait agar terus memantau kondisi di lapangan karena diprediksi hujan akan terus terjadi. Dengan begitu, bila terjadi kondisi darurat, pemko sudah siap untuk mengantisipasi. Apalagi banyak saluran drainase yang tersumbat dan tidak berfungsi dengan baik.

Farid mengatakan, jika curah hujan semakin meningkat dan banyak rumah warga yang tergenang banjir, maka perlu disiapkan posko dan dapur umum, termasuk menyiagakan tim reaksi cepat tanggap seperti BPBD, SAR, RAPI, dan lain-lain.

“Dalam hal ini ke depan kami harapkan juga ada partisipasi masyarakat untuk membersihkan saluran drainase secara rutin di daerahnya masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, dan mengharapkan warga tetap waspada dan menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Jalaluddin menyampaikan, banjir disebabkan hujan lebat yang merata terjadi dua hari ini yang membuat kawasan Banda Aceh meluap.  Di samping itu, juga banyak saluran air yang tersumbat dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian warga karena jarang terjadi banjir.

“Persoalan ini perlu kami cek kembali, kemudian di atas saluran kita ada bangunan orang jualan sehingga ini menjadi penyebab alirannya melambat yang membuat pemukiman tergenang,” kata Jalaluddin.

Hal serupa juga disampaikan Camat Kuta Alam, Reza Kamilin, yang menyebutkan bila Gampong Lamdingin dan Lambaro Skep merupakan dua wilayah di Banda Aceh yang berada di ujung kawasan dan dekat dengan pantai sehingga membuat limpahan air menjadi menumpuk di kawasan ini setelah hujan lebat.

“Sebelum mencapai laut maka dua gampong ini mendapatkan dampak yang sangat luar biasa, insyaallah dalam hal ini kami mencari solusi jangka pendek bagaimana agar air ini bisa lancar sehingga mengurangi genangan, mudah-mudahan bisa teratasi,” kata Reza Kamilin.

Sementara Keuchik Gampong Lamdingin, Anas Bidin Nyak Syeh, menyampaikan ini merupakan persoalan serius karena setiap hujan Lamdingin dan Lamboro skep menjadi tempat penampungan air sebelum mengalir ke laut.

“Kami mengharapkan kepada pemerintah terutama Kadis PUPR yang menangani masalah drainase untuk menyelesaikan persoalan kami ini. Kami melarat kalau sudah banjir, semua barang terendam yang dan harus diangkat,” tutur Anas Bidin.

Selain melakukan pemantauan ke Lamdingin, Ketua DPRK dan rombongan juga melakukan pemantauan ke Peuniti, Lambhuk, Ulee Kareng, kawasan Jalan Panglima Nyak Makam, dan Gampong Neusu.