Aceh Besar - Setelah heboh beberapa hari sebelumnya tentang penemuan bangkai ikan paus oleh tim ekspedisi Lembaga GDI Aceh di Lambaro neujid Peukan bada Aceh besar mendapat respon dari lembaga BPSPL Padang Sumbar untuk pengkajian lebih lanjut.
Setelah berita ini muncul pihak BPSPL Padang langsung mendapatkan respon dari pimpinan Badan tersebut bapak Ir Mudatsir yang masih dijakarta, langsung memerintahkan staf nya untuk turun kelapangan.
Pak Kris handokoyang mendapat tugas dari pimpinan nya langsung bekordinasi dan turun kelapangan bersama Derektur GDI Aceh Pak Saifuddin NH dan menghubungi instasi terkait, PSDKP Lampulo, UKM FKH Unsyiah,jaringan KuALA serta camat pekan bada juga ikut hadir.
Setelah ditelusuri dan mengumpulkan data lapangan juga dari nelaya bahwa jenis bangkai itu adalah PAUS ( BALEEN )
Mamalia laut yang dilindungi ini sudah mati dilaut yang diantar oleh kawannya kepingir pantai begitu disampaikan oleh pawang din yang melihatnya "waktu itu, karena saya pikir ini hanya ikan biasa saja dan tidak tau harsu melapor kemana jadi saya hanya membiarkan saja" Ujarnya
Camat peukan bada bapak Mustafa SE mengatakan
Kalau daerah laut ujung pancu dan pulo aceh jika memasuki musim timur sesekali muncul ikan paus.
" Saya ketika mendapat telpon dari rahhmi fajri ada paus terdampar saya langsung kelokasi untuk bersama-sama menanganinya terimakasih sudah diberitaukan kepada saya dan terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang membantu menaganinya semoga ini menjadi amal kita". ujar camat Peukan Bada Mustafa SE.
Pak Kris Handoko dari bpspl padang mengatakan "Untuk kepastian data yang valid memang perlu uji laboratorium khusus diteliti tes DNA dan jenis lainnya namun tidak dapat dilakukan lagi karna bangkainya sudah rusak atau busuk".
bangkai Paus ini diperkirakan terdampar sendiri terpisah dari kawanannya menurut informasi nelayan 3-4 ekor. Untuk penanganan bangkai paus ini kita tanam di pasir dekat kerangkanya
bersama tim yang hadir. bilamana memungkinkan nantinya sebagai langkah tindak lanjut kembali setelah ditanam selama 2-3 bulan akan digali kembali untuk diteliti lebih lanjut terhadap kerangkanya untuk pengumpulan data yang lebih lengkap terhadap keberadaan dan data bangkai Paus ini nantinya.
Derektur GDI Aceh Saifuddin Nh menghimbau kepada masyarakat dan nelayan bilamana menemukan binatang laut/ mamalia laut dan jenis lainnya bila terdampar atau menemukan bangkainya segera melaporka kepada pihak terkait agar cepat mendapat respon dan penanganan tindakan lebih lanjut.
Psdkp lampulo yang lansung hadir komandan Herno beserta stafnya mengatakan kedepan perlu adanya langakah tindak lanjut bersama kita berharap bpspl padang membentuk tim khusus Untuk penanganan mamalia laut yang dilindungi sehingga kedepan mudah ditangani jika adaa informasi mamalia laut terdampar.