"Sekarang sistem penebusan pupuk harus menyetor uang terlebih dahulu ke kios pengecer kemudian kios pengecer menyetor ke distributor yang berada dibawah Pupuk Indonesia sebagai BUMN". Jelas Khaidir, Koordinator BPP Simpang Tiga, Senin 5 Juli 2021.
"Alhamdulillah, BUMG telah melakukan apa yang menjadi harapan saya. Keterlibatan BUMG sangat membantu petani yang selama ini terkendala biaya produksi". Tambah Khaidir.
BUMG Gampong LamJamee Lamkrak yang diketuai oleh Tarmizi sangat berperan dan penebusan dan mampu mendistribusikan langsung pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke lahan atau rumah petani.
"Kita tujuannya memudahkan petani, pupuk langsung kami ambil dari kios pengecer dan kemudian kami antar kerumah atau kelahan, sehingga petani tidak kerepotan dan bisa menghemat ongkos antar yang biasa selam ini diantar oleh becak barang". Jelas Tarmizi selaku Ketua Unit Pengelola BUMG.
Peranan BUMG yang pro petani ini tidak terlepas dari musyawarah aparatur Gampong. Dengan potensi Gampong yang memiliki luas tanam 58 hektar sawah akan menjadikan potensi ini sebagai pengembang usaha dari BUMG. " Kami ada 58 hektar sawah, dan ini ada potensi yang kami lihat. Hasil musyawarah kami bahwa potensi ini sangat bagus kalau dikelola dengan baik. Semua anggota musyawarah setuju dengan alokasi anggaran untuk pertanian". Jelas Keuchik LamJamee Lamkrak, Yusran.
Gampong LamJamee Lamkrak bisa ditanami dua kali setahun. Dengan demikian integrasi antara BUMG dengan Pertanian sama-sama menguntungkan.
"Pembayarannya diwaktu panen, jadi petani tidak perlu takut, dan bayaran nya dengan gabah, selama ini tidak ada kasus gagal panen, karena ini merupakan kerjasama dengan BPP Simpang Tiga, artinya kami selalu dalam pendamping Penyuluh Pertanian". Tambah Tarmizi .