Pemerintah Pusat dan Provinsi SUMBAR Gotong-royong Tekan Laju Limbah B3 Medis -->

Header Menu

Pemerintah Pusat dan Provinsi SUMBAR Gotong-royong Tekan Laju Limbah B3 Medis

Sunday, September 26, 2021

Sumatera Barat – Guna mendorong penanganan timbulan limbah B3 Medis Covid-19 dan penanganan sampah di Kota Padang dan sekitarnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Barat. Diantara agenda kunjungan, Deputi PLK memfasilitasi percepatan pengelolaan sampah melalui teknologi RDF di TPA Air Dingin dan penanganan limbah B3 medis di Padang bersama dengan K/L terkait. Kunjungan ini dilakukan pada Jumat-Sabtu, (24-25/09-2021).

“Pusat penanganan/pemusnahan limbah B3 medis menggunakan teknologi thermal atau insinerator di Provinsi Sumatera Barat ini akan menjadi solusi yang baik untuk menangani masalah limbah B3 medis di masa pandemi saat ini,” ungkap Deputi PLK, Nani Hendiarti pada kunjungan ke TPA Air Dingin. Ia juga mengatakan Kemenko Marves sangat mendukung usulan Pemprov Sumbar dan Kota Padang untuk menggunakan teknologi RDF di bagian hilir dengan tetap mengedepankan pendekatan skema ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. Selain kunjungan ke lokasi RDF, deputi PLK juga mengunjungi lokasi insinerator LB3 medis yang dibangun oleh KLHK TA 2020 yang saat ini sdh beroperasional dengan izin kedaruratan dalam penanganan LB3 medis di masa pandemi.

Kunjungan dilakukan bersama dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kepala Pekerjaan Umum (PU) Fathol, Kepala Dinas DLH Provinsi SUmatera Barat Siti Aisyah serta Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 Limbah Non B3 (KLHK) Shinta Saptarina Soemiarno. Menurut Shinta, kapasitas insinerator pengolahan limbah B3 ini sudah mencapai pembakaran hingga 3300 Kg/jam dan beroperasi selama 24 jam.

“PT. Semen Padang dan PT PLN (Persero) UPK Teluk Sirih bersedia menjadi off-taker yang akan nantinya memanfaatkan produk RDF yang dihasilkan,” jelas Deputi Nani. Skema pendanaan untuk ini akan dijajaki dari green infrastructure yang merupakan kerjasama dengan Jerman, dukungan pihak swasta dan melalui APBN di Kementerian PUPR.

Kemenko Marves juga akan mendorong dan memfasilitasi percepatan penanganan sampah di TPA Regional Payakumbuh di tahun 2022 dengan skema penanganan terintegrasi dari hulu ke hilir, “TPA ini sudah mencapai over capacity, sehingga diperlukan upaya khusus untuk menghindari penumpukan sampah dan longsor sampah kedepannya,” imbuh Deputi Nani.

Menyambut Baik, Gubernur Sumatera Barat menekankan pada awal tahun ia berharap sudah dapat dilaksanakan proses persyaratan penanganan sampah dengan teknologi RDF pada tahun depan. Ia akan terus mengawal koordinasi demi maksimalnya pembangunan pengolahan sampah dan limbah B3 ini.