Menparekraf Apresiasi Wisata Edukasi di Museum Kapal PLTD Apung Banda Aceh -->

Header Menu

Menparekraf Apresiasi Wisata Edukasi di Museum Kapal PLTD Apung Banda Aceh

Tuesday, October 19, 2021

Dok. Menparekraf berkunjung ke Aceh (2)
Peristiwa.co, Banda Aceh - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, untuk kali kedua melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pada kesempatan kali ini, ia mengawali kunjungan kerjanya dengan menyambangi Museum Kapal PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh, Selasa 19 Oktober 2021.
Menparekraf mengapresiasi pemerintah daerah yang menghadirkan wisata berbasis edukasi di Museum Kapal PLTD Apung. Dimana wisata edukasi ini sangat penting untuk membangun pemahaman bagi para pelajar mengenai sebuah peristiwa atau bencana alam dan bagaimana langkah mitigasinya.
“Alhamdulillah hari ini saya bisa meninjau langsung Museum PLTD Apung, yang terakhir saya kunjungi pada Maret 2005. Dan pada saat itu baru saja terjadi tsunami dan sekarang setelah lebih dari 17 tahun sudah terbentuk museum. Untuk itu, saya sangat mengapresiasi Pak Walikota, Pak Kadispar, karena dapat menghadirkan wisata edukasi di sini,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Turut mendampingi Menparekraf, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman; Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifin; Kadispar Kota Banda Aceh, Iskandar; dan Kepala Desa Gampong, Armaya Surya.Kapal PLTD Apung sendiri merupakan salah satu saksi bisu bagaimana dahsyatnya peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004. Sebelumnya kapal ini diketahui sedang berada di Pelabuhan Ulee lheue, Banda Aceh. Namun, setelah gelombang tsunami dengan ketinggian sembilan meter menghantam, kapal PLTD yang memiliki panjang 63 meter dan berat 2.600 ton itupun terseret hingga lima kilometer ke pusat kota Banda Aceh.Akhirnya kapal PLTD Apung dijadikan sebagai museum oleh pemerintah.
Saat memasuki kawasan Kapal PLTD Apung, pengunjung langsung disuguhi pemandangan sebuah monumen tsunami yang cukup besar. Monumen tsunami ini mampu memberikan kesan magis tersendiri bagi para pengunjung yang melihatnya. 
Oleh karena itu, Menparekraf berencana untuk membuat suatu event secara hybrid pada 26 Desember 2021, dengan mengundang pihak Rinkai Disaster Prevention Park, Jepang, agar bisa berdiskusi, bertukar gagasan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Museum Kapal PLTD Apung. Menparekraf juga turut mengajak generasi milenial untuk berpartisipasi dalam membuat kegiatan yang dapat mendatangkan manfaat bagi museum ini. 
“Hal ini tentunya membuka peluang kita untuk memperbaharui fasilitas di sini, seperti jembatan yang mengitari kapal yang sudah mulai dimakan usia, lalu air mancur, dan juga fasilitas pendukung lainnya,” katanya.