Memasuki Puncak Masa Tanam Padi, Upah Harian Wanita Tani Mencapai 120 Ribu Rupiah di Aceh Besar -->

Header Menu

Memasuki Puncak Masa Tanam Padi, Upah Harian Wanita Tani Mencapai 120 Ribu Rupiah di Aceh Besar

Sunday, December 11, 2022

Peristiwa.co, Aceh Besar - Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar memasuki masa puncak tanam padi. Masa tanam padi Musim Tanam atau MT Rendeng 2022 dan 2023 dimulai sejak awal Desember dan puncaknya hingga pertengahan Desember 2022. Hal ini bertujuan agar siklus padi serentak.


" Kita serukan agar penanaman serentak agar padi disawah mudah dalam penanganan gangguan baik tikus ataupun hama lain". Kata Camat Kecamatan Simpang Tiga, Mulyadi, SH.


Tanam serentak sebagaimana yang telah disepakati dalam forum kecamatan bertujuan agar saat pemeliharaan tanaman pangan ini betul-betul mudah dilaksanakan.


" Kehadiran berbagai gangguan baik serangga yang bersifat hama maupun patogen yang dapat menggagalkan panen akan mudah pengelolaannya jika dikawasan kita jadwal tanam padinya serentak. Dengan demikian ketersediaan makanan bagi makhluk lain tidak tersedia secara terus menerus (bersiklis pendek). Jelas Khaidir, koordinator BPP Simpang Tiga Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar.


Saat memasuki masa tanam puncak ini, dalam hamparan 2500 meter persegi mampu menyerap tenaga kerja dari wanita tani mencapai 6 hingga 8 orang dengan biaya upah harian mencapai 120 ribu rupiah.


"Saat awak tanam yaitu awal Desember upah disini hanya 100 ribu rupiah, dan sekara karena sudah masa puncak tanam harga upah harian sudah mencapai 120 ribu rupiah". Jelas Suriana selaku Penyuluh Pertanian Lapangan wilayah kerja Gampong Lambatee Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.


Selain menjelaskan terkait upah tanam, Suriana yang sudah menjadi penyuluh pertanian sejak tahun 2007 hingga saat ini juga menganjurkan agar petani mau menerapkan sistem tanam padi jajar legowo 2:1.


" Dengan sistem Jurong 2:1 atau jajar legowo 2:1 kita mudah dalam perawatan padi, seperti saat pemupukan, penyemprotan dan pengelolaan gulma. Lorong yang telah kita buat diantara dua baris memudahkan kita dalam melangkah saat perawatan padi". Terang Suriana.


Adapun sistem tanam padi "Jurong 2:1" atau Jajar legowo 2:1 menjadi andalan dan contoh yang selalu dipraktekkan oleh Ketua KTNA Kecamatan Simpang Tiga, yaitu Muhammad.


" Saya selaku Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) KECAMATAN selalu mempraktekkan tanam 2:1 agar petani-petani lain bisa mencobanya, dan Alhamdulilah petani yang sudah menerapkan sistem tanam ini akan mudah untuk mempraktekkan". Jelas Muhammad yang juga menjabat sebagai kepala Desa Gampong Lambatee Kecamatan Simpang Tiga.