Agen Penyelundup Rohingya ke Aceh Raup Keuntungan Hingga 3,3 M -->

Header Menu

Agen Penyelundup Rohingya ke Aceh Raup Keuntungan Hingga 3,3 M

Thursday, December 7, 2023


Peristiwa.co, Jakarta - Polisi mengungkap penyelundupan pengungsi Rohingya ke Aceh menggunakan kapal kayu dari Bangladesh. Ongkos 'tiket' kapal itu Rp 7 juta hingga Rp 14 juta.

Dilansir detikSumut, nakhoda kapal yang membawa dua rombongan pengungsi Rohingya tersebut, pria berinisial HM (70), juga telah ditangkap. Dalam pemeriksaan, terungkap ada transaksi 'tiket'. Total biaya yang diraup agen penyelundup manusia tersebut mencapai Rp 3,3 miliar.

"Setiap penumpang kapal yang anak dibebani membayar 50 ribu Bangladeshi taka atau kalau dirupiahkan Rp 7 juta, sedangkan dewasa sebesar 100 ribu taka atau sekitar Rp 14 juta. Apabila ditotalkan, agen mendapatkan hasil kejahatan tersebut bila dihitung kurs Indonesia sebesar Rp 3,3 miliar," kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali dilansir detikSumut, Rabu (6/12/2023).

Pelaku HM diduga memfasilitasi kapal kayu untuk membawa pengungsi Rohingya tersebut dari perairan Bangladesh ke Aceh. Ia pun ikut dalam salah satu kapal yang mendarat di Pidie, Selasa (14/11).

Dari keterangan HM, ada lima orang lain, termasuk nakhoda dan agen, yang ikut dalam rombongan tapi kabur ke hutan. Polisi masih mendalami dan memburu terduga penyelundup imigran Rohingya tersebut.

"Kita juga akan mendatakan jaringan internasional dalam penyelundupan manusia etnis Rohingya yang dibawa keluar dari negara Indonesia," jelasnya.

HM dan terduga lainnya memfasilitasi keberangkatan dua kapal berpenumpang pengungsi Rohingya dengan jumlah 194 orang dan 147 orang. Kapal tersebut tiba di Pidie pada 14-15 November.

Mereka berangkat dari Bangladesh Rabu 8 November pukul 04.00 WIB dengan kapal kayu FB SEFA dengan kapten Z dan HM serta kapal FB. Hajiaiyob Moorf yang dinakhodai S tak jauh dari kamp pengungsian di Cox's Bazar dengan bergandengan.

Selama mengarungi lautan, kedua kapal berlayar berdekatan dan sesekali bergandengan untuk saling mengecek kondisi penumpang kapal hingga akhirnya tiba di titik koordinat.

"Kapten kapal Z dan HM pada tengah malam pada hari Selasa tanggal 14 November sebelum terdampar di pesisir pantai Desa Blang Raya Kecamatan Muara Tiga berpindah ke kapal yang dinahkodai S. Setelah kapal terdampar di tepi pantai maka ketiganya termasuk tiga agen lainnya yang belum diketahui ikut turun dari kapal dan melarikan diri ke arah hutan," jelas Imam.

Saat pelarian, HM yang sudah berumur ternyata tak sanggup melarikan diri hingga akhirnya ditangkap pemuda setempat dan dibawa ke rombongan imigran di bibir pantai.

"Dia karena sudah tua tidak sanggup berlari sehingga ditangkap pemuda dan dibawa kembali bersama rombongan imigran Rohingya yang dikumpulkan di pinggir pantai," jelasnya.

HM juga sempat berkamuflase dengan para imigran Rohingya tersebut sebelum akhirnya ditangkap polisi.

"HM berkamuflase sebagai rombongan imigran Rohingya yang terdampar, tetapi yang bersangkutan merupakan jaringan penyeludupan imigran ke Indonesia," sambung Imam.(detik)