Peristiwa.co, Aceh Besar - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar meminta pengelola objek wisata di daerah tersebut tidak menaikkan harga makanan dan minuman saat penyelanggaraan PON XXI. Sejumlah destinasi wisata di sana menjadi favorit pengunjung yang berkunjung ke Aceh.
"Kami harap para pengelola objek wisata tetap menjaga harga makanan dan minuman tetap wajar. Bahkan, dalam surat yang kami keluarkan pada 23 Juli 2024 lalu, kami sudah mengimbau agar tidak ada kenaikan harga makanan dan minuman di tempat wisata," kata Kadisparpora Aceh Besar Abdullah kepada wartawan, Kamis 22 Agustus 2024.
Menurutnya, menjaga kestabilan harga merupakan hal penting untuk mempertahankan citra positif destinasi wisata terlebih saat PON. Ketika event olahraga terbesar di Indonesia itu berlangsung, banyak tamu dari luar Aceh yang berkunjung.
"Kita imbau para pengelola wisata agar menjaga harga makanan dan minuman dengan wajar dan untuk selalu ramah dengan pengunjung atau mengedepankan tradisi Aceh memuliakan tamu atau peumeulia jamee," jelasnya.
Camat Lhoknga, Mukhtar Jakub, menyebutkan, pihaknya telah memanggil pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Kuliner (IPKUL) Pantai Wisata Lampuuk untuk mengingatkan mereka agar tidak menggetok harga saat banyak wisatawan yang berkunjung. Bila melanggar, pelaku akan disanksi.
"Dari laporan pada pertemuan itu, ketua IPKUL memberikan klarifikasi dan menyarankan agar menu makanan memuat harga yang jelas dan tertera di buku menu. Selain itu, pengelola warung yang kedapatan melakukan mark-up harga yang tidak sesuai dengan harga yang telah disepakati akan diberikan teguran," jelas Mukhtar.
Mukhtar menyebutkan, langkah tersebut diambil untuk memastikan harga kuliner tetap terjaga dan tidak membebani pengunjung. Hal ini juga untuk mempermudah pemetaan harga yang dapat diakses para pengunjung dari luar daerah yang datang pada pelaksanaan PON pada September mendatang.
"Dengan adanya kepastian harga, para pengunjung akan merasa puas saat datang ke tempat kita. Selain itu, untuk menjaga reputasi Pantai Lampuuk sebagai destinasi wisata yang ramah dan terjangkau," kata Mukhtar.(Detik)
Camat Lhoknga, Mukhtar Jakub, menyebutkan, pihaknya telah memanggil pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Kuliner (IPKUL) Pantai Wisata Lampuuk untuk mengingatkan mereka agar tidak menggetok harga saat banyak wisatawan yang berkunjung. Bila melanggar, pelaku akan disanksi.
"Dari laporan pada pertemuan itu, ketua IPKUL memberikan klarifikasi dan menyarankan agar menu makanan memuat harga yang jelas dan tertera di buku menu. Selain itu, pengelola warung yang kedapatan melakukan mark-up harga yang tidak sesuai dengan harga yang telah disepakati akan diberikan teguran," jelas Mukhtar.
Mukhtar menyebutkan, langkah tersebut diambil untuk memastikan harga kuliner tetap terjaga dan tidak membebani pengunjung. Hal ini juga untuk mempermudah pemetaan harga yang dapat diakses para pengunjung dari luar daerah yang datang pada pelaksanaan PON pada September mendatang.
"Dengan adanya kepastian harga, para pengunjung akan merasa puas saat datang ke tempat kita. Selain itu, untuk menjaga reputasi Pantai Lampuuk sebagai destinasi wisata yang ramah dan terjangkau," kata Mukhtar.(Detik)