Peristiwa.co, Jakarta - Rencana pengembangan dan investasi pariwisata oleh Murban Energy Limited, Uni Emirate Arab, dengan Pemerintah Aceh akhirnya memasuki babak baru. Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama Direktur Eksekutif Murban Energy Limited Amine Abid melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemerintah Aceh dengan perusahaan asal UEA tersebut, Jumat 5 Maret 2021 di Jakarta.
Dilansir dari detik.com Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan UEA baru saja menandatangani letter of intent untuk proyek khusus di Aceh. Presiden Joko Widodo pun sudah memberi lampu hijau untuk proyek ini.
"Saya rasa kita punya peluang investasi baru untuk turis di Aceh. Mereka menandatangani letter of Intent untuk proyek khusus ini. kami melakukan studi ini dengan sangat cepat. Presiden sudah kasih lampu hijau saat kami bertemu di Istana Bogor siang tadi," kata Luhut dalam konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat 5 Maret 2021.
Sebelumnya Pembahasan investasi ini pernah di bahas Pemerintah Aceh dengan Excecutive Director Murban Energy, Amine Abid di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu 23 Desember 2020.
saat itu gubernur aceh sempat mengatakan bahwa pihak investor tak perlu ragu terkait lahan di pulau banyak.
Ia mengatakan, terkait persoalan lahan di Pulau Banyak. Pihak investor tidak perlu khawatir, sebab hampir keseluruhan wilayah di pulau indah tersebut merupakan milik Pemerintah Aceh, sehingga untuk soal pembebasan lahan sudah terselesaikan.
“Permasalahan tanah sudah diselesaikan. Kini dengan regulasi baru investor sudah bisa memperoleh perizinan lahan hingga 30 tahun dan bisa diperpanjang hingga 20 tahun. Sehingga pihak investor bisa mendapat izin usaha hingga 50 tahun lamanya,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Nova juga menawarkan potensi investasi lainnya, salah satunya terkait kopi arabika Gayo. Kopi Gayo merupakan varietas kopi arabika yang menjadi salah satu komoditi unggulan dari Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Kopi arabika Gayo juga digadang-gadang sebagai kopi dengan kualitas terbaik di level dunia.
Turut mendampingi Gubernur Aceh dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Aulia Sofyan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, dan Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar.
UEA Juga Tertarik Investasi di Bidang Pertanian
Selain sektor pariwisata perusahaan kerjaan Uni Emirat Arab juga tertarik untuk investasi di bidang pertanian melalui Mubadala Holding, sebuah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi yang bergerak di berbagai bidang termasuk minyak dan gas, perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup menegaskan pihaknya tertarik mempeluas kegiatan investasi tidak hanya pada sektor migas, tapi juga pada sektor non-migas. Hal itu sebagai bagian dari komitmen investasi Uni Emirat Arab di Aceh.
Penandatanganan itu turut disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia serta Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazroui.
Kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata itu akan dipusatkan di Pulau Banyak, Singkil.