Mengawali diskusi di Kota Sada kata sebutan Kota Subulussalam Kepala BKKBN Aceh mengapresiasi Pemerintah Kota Subulussalam yang telah berkomitmen dalam rangka percepatan penurunan Stunting dengan telah melaksanakan kegiatan rencana percepatan penurunan angka Stunting (RAN-PASTI) dan menyerahkan data keluarga sasaran menurut potensi resiko Stunting serta melaksanakan Kegiatan Implementasi El Simil tingkat Kab/Kota yang dilaksanakan di Aula Bappeda Subulussalam
Dari ruang studio Radio Cahaya Muna FM 96,2 MHz Para narasumber menerima pertanyaan antara lain:
1.Bgmn kondisi stunting di Aceh saat ini dan khususnya di Kota Subulussalam
2. Upaya apa yg telah dan akan dilakukan BKKBN agar dpt menurunkan stunting
3. Bgmn bentuk kemitraan yg telah di lakukan (bila ada) dan akan dilakukan bersama lintas Sektor sebagai mitra kerja
4. Siapa sjkah sasaran dlm penurunan stunting ini
5. Bgmn tanggapan dan komitmennya pemerintah daerah kota Subulussalam menanggapi stunting yang cukup tinggi ini?
6. Bgmn upaya memutus mata rantau balita Stunting
7. Bgmn Rencana Aksi Nasional dalam percepatan penurunan stunting?
Selain menjawab semua pertanyaan dari penyiar radio Kepala BKKBN juga mewanti wanti bahwa Stunting ini akan berdampak tidak baik terhadap generasi yang akan datang oleh karenanya cara penanganannya juga harus ditangani oleh multi sektor oleh karena itu kami mengajak semua pihak untuk bahu membahu dan berkontribusi secara aktif termasuk para kader sebagai Tim Pendamping Keluarga TPK yang tersebar di seluruh desa yang ada di Subulussalam berjumlah 246 orang tersebut yang akan memastikan atau mendampingi ibu hamil nantinya hingga pasca persalinan dan mengingatkan tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif kepada Anak anaknya, semoga upaya mewujudkan Keluarga Berencana yang Berkualitas akan tercapai hendaknya.
Kami mengingatkan bagi Catin dapat mengakses aplikasi dengan melakukan pengunduhan melalui play store untuk perangkat smartphone android dan Bagi Tim Pendamping Keluarga
Pendampingan yang terdiri dari Kader BKB, Kader PKK dan Bidan dapat mengakses aplikasi berbasis website melalui tautan link https://Elsimil.bkkbn.go.id
Kepala BKKBN secara khusus mengingatkan kepada petugas KB bahwa kita dituntut agar lebih giat dalam menjalankan tugas mengingat selain Stunting juga ada Indikator Kinerja Utama IKU diantaranya: Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 Tahun. Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19). Angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR)
. Persentase kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi (Unmet Need)
. Persentase Peserta KB Aktif (PA). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
. Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP). Persentase masyarakat (keluarga) yang terjangkau Program Bangga kencana dan Persentase tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi (DCR).