Melihat fakta tersebut, tim relawan Insan Bumi Mandiri mendatangi dua titik lokasi pengungsian di Cianjur. Lokasi pertama yang didatangi tim relawan adalah di Kampung Cikamuning, Desa Nagrak, Cianjur. Di pengungsian tersebut, tim relawan Insan Bumi Mandiri mengadakan kegiatan trauma healing bersama 50 anak dengan mengajak mereka bermain bersama melalui games-games interaktif yang menghibur.
Dari lokasi pertama, tim relawan kemudian melanjutkan kegiatan trauma healing ke lokasi kedua yang terletak di Kampung Gintung, Desa Mangun Kerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Di lokasi yang menjadi salah satu titik terparah gempa ini, tim relawan Insan Bumi Mandiri kembali mengajak 70 anak untuk bermain bersama. Selain bermain, anak-anak tersebut juga dibagikan bingkisan berisikan makanan ringan.
Salah satu tim relawan Insan Bumi Mandiri, Nida Sri mengatakan bahwa kegiatan trauma healing ini merupakan wujud kepedulian Insan Bumi Mandiri kepada para korban gempa Cianjur, terutama korban anak-anak.
“Luka yang dirasakan anak-anak korban bencana pasti lebih mendalam dan bisa menjadi trauma berkepanjangan. Oleh karena itu, kami berinisiatif menggelar kegiatan trauma healing ini supaya anak-anak di pengungsian bisa terhibur dan merasa lebih baik. Senang rasanya bisa melihat mereka tertawa lagi,” tutur Nida.
Tak hanya menggelar kegiatan trauma healing, pada kesempatan tersebut tim relawan juga menyalurkan bantuan berupa bahan-bahan pokok yang dibutuhkan warga seperti perlengkapan mandi, popok bayi, lampu darurat, dan air mineral. Bantuan yang disalurkan ini merupakan hasil dari penggalangan dana yang dilakukan secara daring di website Insan Bumi Mandiri.
Saat ini, Insan Bumi Mandiri juga masih membuka kesempatan bagi para donatur yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban gempa Cianjur. Informasi lebih lanjut mengenai program penggalangan dana untuk warga Cianjur dapat diakses melalui website www.insanbumimandiri.org atau Instagram @insanbumimandiri.