Dalam kondisi iklim yang tidak menentu dengan pemanasan bumi yang semakin hari semakin meningkat maka sudah selayak nya pemerintah mempertimbangkan kembali pp ini, laut menghisap carbon 60% dibandingkan daratan jika laut rusak maka cita-cita menyelamatkan iklim bumi kearah yang lebih begus itu tidak akan pernah terjadi hanya mimpi belaka.
Saya juga menyanyang kan pernyataan anggota DPR RI asal aceh yang mendukung pp exspor pasir laut dengan alasan pengerukan muara, kalau memang punya kepedulian terhadap muara yang dangkal seharusnya ada program-program aspirasi dpr ri untuk mengeruk muara yang dangkal dengan mengunakan Baico, kemana selama ini? Apa yang sudah diperbuat untuk aceh sebagai anggota DPR RI Dapil Aceh? Ujar pengiat keluatan dan perikanan aceh ini.
Ini aneh, seharusnya DPR bersikap membela kepentingan aceh dan masyarakat pesisir aceh bukan malah mendukung program yang akan merusak pesisir dan pantai diaceh, proses panambangan pasir laut itu disedot dan di keruk pasirnya, seharusnya berpikir masalah kerusakan lingkungan, abrasi pantai, bibit-bibit ikan akan tersedoet pipa penghisap pasir karena belum ada teknologi yang mampu menambang pasir laut tidak merusak lingkungan, siapa yang akan menjamin mitigasi dan degritasi ancaman pengelolaan wilayah laut dan pesisir untuk memenuhi hak masyarakat sebagai warga Negara.
Ini akan menjadi ancaman buat lingkungan dan nelayan, nelayan nantinya akan makin sulit mendapatkan ikan karena lautnya rusak dan tercemar. Kita berharap agar penyataan nya di cabut kembali, kasih nampak dulu kerjaan nya sebagai anggota DPR menwakili aceh selama ini apa? Sudah mau habis masa jabatannya sebagai DPR RI apa yang sudah dilakukan? Kami berharap kedepannya nelayan atau masyarakat aceh tidak memilih lagi DPR - DPR yang tidak pro dan peduli terhadap kerusakan lingkungan.
Laut adalah masa depan bangsa yang harus dijaga dan dilindungi dari kehancuran, Kerusakan dilaut dan di darat akibat ulah manusia yang serakah.