Pemerintah Aceh Jadi Daerah Kedua Terbesar Kontribusi Belanja Produk Dalam Negeri -->

Header Menu

Pemerintah Aceh Jadi Daerah Kedua Terbesar Kontribusi Belanja Produk Dalam Negeri

Tuesday, April 26, 2022

Peristiwa.co, Jakarta - Setelah ajang Showcase dan Business Matching Belanja Barang/Jasa Pemerintah untuk Produk Dalam Negeri tahap pertama di Bali pada 21 – 24 Maret 2022 sukses digelar, pemerintah kembali mengadakan acara serupa untuk mendorong percepatan realisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dan produk UMK dan koperasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah dan BUMN.

Penyelenggaraan Puncak Acara Showcase dan Business Matching Belanja Barang/Jasa Pemerintah untuk Produk Dalam Negeri tahap kedua ini diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin 25 April2022.

“Ajang ini sekaligus membuktikan komitmen pemerintah kepada pelaku koperasi dan UMKM yang kuat, didukung dengan amanat UU Cipta Kerja dan PP Nomor 7 Tahun 2021 yang mengharuskan alokasi 40 persen anggaran pengadaan untuk produk lokal,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Tercatat, perkembangan yang signifikan sebagai tindak lanjut business matching di Bali. Sampai dengan 22 April 2022 angka komitmen belanja PDN untuk 10 K/L dan 10 Pemerintah Daerah sebagai berikut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Rp 75,5 triliun), Kementerian Pertahanan (Rp 30,07 triliun), Kementerian Perhubungan (Rp 19,7 triliun), Kementerian Komunikasi dan Informatika (18,8 triliun), dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Rp 14,1 triliun). Kemudian Kementerian Kesehatan (Rp 11,5 triliun), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Rp 10,5 triliun), Kementerian Keuangan (Rp 6,6 triliun), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Rp 5,5 triliun), dan Kementerian Pertanian (3,9 triliun).

Sementara itu, di 10 provinsi mencakup, Provinsi DKI Jakarta (Rp19,8 triliun), Provinsi Aceh (Rp5,3 triliun), Provinsi Jawa Timur (Rp4,07 triliun), Provinsi Jawa Tengah (Rp3,54 triliun), Provinsi Banten (Rp2,85 triliun), Provinsi Jawa Barat (Rp2,44 triliun), Provinsi Riau (Rp2,35 triliun), Provinsi Bali (Rp2,34 triliun), Provinsi Sulawesi Selatan (Rp2,28 triliun), dan Provinsi Lampung (Rp2,02 triliun).

Pemerintah Aceh menjadi daerah kedua sebagai penyumbang terbesar belanja produk dalam negeri, berdasarkan tindak lanjut hasil komitmen Business Matching tahap I yang digelar di Nusa Dua Bali 25 Maret yang lalu. Adapun realisasi belanjanya saat ini mencapai Rp1,425 triliun dari RUP PDN Rp5,330 triliun.

Hal tersebut mengemuka dalam acara Aksi Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia atau Business Matching Tahap II, di Jakarta Convention Center, Senayan,Senin, 25 -26 April 2022, sebagaimana dirilis Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh sesuai konfirmasi dari Kepala Biro PBJ.

Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Aceh, T. Aznal Zahri mengatakan, dalam rangka pemanfaatan belanja PDN, Pemerintah Aceh telah mengadakan e-katalog lokal untuk satu etalase yaitu rumah layak huni dengan realisasi mencapai Rp 783,83 milyar.

“Saat ini kita sedang onboard 10 etalase e-katalog lokal untuk menampung produk barang/jasa dari Usaha Mikro, Kecil, Koperasi dan Menengah yang ada di Provinsi Aceh dan diharapkan tuntas kita kerjakan pada tahun ini sehingga dapat dibelanjakan oleh Pemerintah baik Provinsi maupun kabupaten dan kota,” kata Aznal.

Aznal juga mengatakan, dalam rangka mendukung percepatan pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Aceh telah melakukan penandatanganan kontrak bersama pada 11 Maret lalu dengan nilai Rp 1 triliun. Kemudian tahap kedua pada 31 Maret dengan nilai Rp500 miliar rupiah.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, mengharapkan, Kementerian dan Lembaga
segera melakukan percepatan realisasi pengadaan barang dan jasa bagi UMKM dan koperasi dengan target lebih dari Rp.400 triliun pada 2022.

Teten mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghentikan pembelian barang impor dan mengoptimalisasi pembelian Produk Dalam Negeri (PDN).

“Serta memastikan satu juta produk UMKM masuk e-katalog pada tahun ini juga. Hal itu sejalan dengan penguatan Inpres Nomor 2 tahun 2022,” kata Teten.

Teten menjelaskan, penyelenggaraan showcase dan Business Matching II Belanja Barang/Jasa Pemerintah untuk Produk Dalam Negeri itu diharapkan bisa mempercepat realisasi pengadaan barang dan jasa.

“Saat ini pengadaan umum barang dan jasa RUP tagging PDN mencapai Rp483,2 triliun. Namun realisasi baru mencapai Rp96,2 triliun,” ujar Teten.

Menurut Teten, hal yang dibutuhkan bukan hanya komitmen, melainkan pelaksanaan atau kontraknya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Kepala LKPP Azwar Anas.