Banjir Ikan di Aceh ,Pengamat Perikanan Rahmi Fajri Minta Pemerintah Aceh Segera Mencari Solusi -->

Header Menu

Banjir Ikan di Aceh ,Pengamat Perikanan Rahmi Fajri Minta Pemerintah Aceh Segera Mencari Solusi

Monday, April 29, 2024


Peristiwa.co, Banda Aceh - Pemerintah Aceh diminta untuk serius menangani permasalahan banjir ikan di lampulo, hal ini disampaikan oleh pengamat kelautan dan perikanan Aceh Rahmi Fajri pada tanggal 28 April 2024 di Banda Aceh " Seharusnya pemerintah Aceh melalui dinas kelautan dan perikanan Aceh memfasilitasi para nelayan dengan pengusaha sehingga bisa menyimpan ikan di cold storage yang ada di lampulo, jangan hanya di monopoli oleh beberapa perusahaan saja sehingga nelayan yang tidak punya cold storage tidak bisa menyimpan ikan disana sehingga ikan dimonopoli dengan harga murah" ujarnya.

" Padahal di Lampulo sudah ada cold storage punya pemerintah seharusnya bisa menampung untuk ikan-ikan nelayan yang ada di pelabuhan perikanan samudera lampulo ketika musim panen atau banjir ikan" ujar Rahmi Fajri.


Karena ini memasuki musim barat yaitu musim panen ikan di laut Aceh kita berharap Pemerintah Aceh segera turun tangan untuk menanganinya jikalau tidak bisa ditampung lagi di cold storage yang ada di PPS lampulau ,maka bisa masukin pabrik untuk dimasak dan langsung dikirim keluar  Aceh,bisa bekerja sama dengan Medan ataupun bisa dikirim ke muara Baru Jakarta. seharusnya inilah peran pemerintah jangan membiarkan begitu saja sehingga ikan terbuang sia-sia dan nelayan tidak mendapatkan hasil disaat musim panen ikan.


Kami berharap PJ Gubernur Aceh bukan hanya bertugas untuk mengotak Atik  kepemimpinan di beberapa perusahaan daerah saja di Aceh akan tetapi ini lebih urgent yang harus ditangani oleh segera oleh gubernur ini keperluan orang banyak keperluan nelayan ada puluhan ribu nelayan yang bergantung hidupnya di laut di jika ada toke bangku,pengusaha atau perusahaan nakal yang tidak mau menampung ikan nelayan di PPS lampulo dan memainkan harga maka PJ Gubernur bisa memberikan sanksi dengan tegas atau mencabut izin usahanya di Aceh.


Harganya ikan sering dimainkan ketika musim panen ini tiap tahun kondisi begini berlanjut tapi tidak ada penanganan yang serius padahal menurut  Fajri di saat musim panen ini nelayan seharusnya bergembira dengan mendapatkan ikan yang banyak dan hasil yang maksimal akan tetapi nelayan bahkan kecewa ketika sampai di daratan harga ikan turun dratis tidak laku ini salah satu cara pemerintah untuk memiskinkan nelayan jika ini terus berlanjut maka saya takutkan nelayan akan berjualan ikan di depan kantor Gubernur dan kantor DPRA.

" Kita berharap para pemangku kepentingan di Aceh bisa menyelesaikan masalah nelayan ini sesegera mungkin, kalau tidak sanggup bekerja maka jangan duduk di pimpinan mundur saja lebih baik daripada nanti dikasih mundur oleh rakyat" ujarnya.